Sektor pertanian di Indonesia menyumbang sekitar 13% dari PDB Indonesia dan hampir 1/3 dari lapangan pekerjaan di Indonesia.
90% petani memiliki akses yang baik ke internet dan menggunakan aplikasi pesan populer. Namun, hanya 2% yang menggunakan internet untuk membeli atau menjual produk pertanian, dan hanya sekitar 30% yang sedang mempertimbangkannya.
Build a mobile soil laboratory system based on IoT and AI and Collect data from mobile soil laboratory systems.
Building Smart System farming through Greenhouse, planting Melon, Chilli, Tomato as a revenue stream.
Traceability system for every Agriculture product (Greenhouse and Open Field).
Tekonologi pertanian presisi untuk mengoptimalkan keuntungan di sektor agrikultur
Layanan lengkap dari hulu ke hilir untuk pertanian dan perkebunan. Akses pembiayaan, akses pembelian saprotan berkualitas, IOT dan digitalisasi, Pendamping lapangan, jaminan pasar hingga traceability
Budidaya melon premium di dalam Greenhouse dengan sistem hidroponik ataupun NFT untuk mengembangkan pertanian modern berbasis teknologi sesuai dengan kebutuhan tanaman guna memperoleh kualitas TERBAIK
Kami mendukung bisnis di sektor pertanian dan perkebunan dengan mendigitalkan dan memverifikasi rantai pasokan, dengan teknologi IOT dan AI yang mudah digunakan sekalipun oleh petani kecil. Optimalisasi keuntungan pertanian dan perkebunan dengan cara efisiensi biaya produksi hingga 30% dan peningkatan produktifitas hingga 45%
lebih dari 80% petani tidak memiliki akses ke sumber daya ke lembaga keuangan, kami menyediakan akses ke lembaga keuangan kepada petani dan memberikan keamanan kepada lembaga keuangan dengan penilaian mikro kami kepada petani
Lebih dari 65% petani hanya melakukan praktik pertanian secara turun temurun tanpa adanya pembaharuan pengetahuan tentang pertanian, hal ini membuat budidaya mereka tidak efektif dan terkadang berujung pada kegagalan. Kami akan membantu para petani dengan Asisten Lapangan kami agar budidaya mereka tetap efisien dan efektif.
90% petani memiliki akses yang baik ke internet, namun hanya 2% yang memaksimalkan internet dan hanya 30% yang mempertimbangkannya. Hanya 5% petani yang mendapatkan intervensi teknologi pada budidaya mereka, teknologi terbukti meningkatkan sekitar 45% produktivitas mereka dan mengurangi sekitar 30% biaya budidaya.
70% petani menjual produk mereka di bawah harga pasar. Kami memberikan kepastian kepada mitra petani kami untuk mendapatkan pasar potensial yang bersedia membeli produk mereka dengan harga pasar atau di atas harga pasar. Dengan akses ini, kami juga menyediakan mitra offtaker kami untuk memasok kebutuhan mereka untuk memenuhi permintaan pasar.
Sistem digitalisasi pertanian yang menghubungkan semua stakeholder pertanian untuk menciptakan ekosistem terintegrasi